Oleh: hurahura | 23 Januari 2018

Strategi Penyebarluasan Hasil Penelitian Arkeologi

Konservasi-borobudur2-fbBerbagai publikasi arkeologi (ilustrasi)

Arkeologi merupakan disiplin ilmu yang berusaha mengungkap kehidupan masa lalu melalui hasil budaya materi. Hasil budaya materi tersebut berupa artefak yang ditemukan di berbagai tempat. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh arkeolog akan lebih baik jika dipublikasikan secara luas. Seorang arkeolog dalam melakukan penelitian arkeologi harus melibatkan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Tanudirjo (2013: 11) arkeologi Indonesia membutuhkan strategi yang tepat agar hubungan antara arkeologi dengan masyarakat dapat terjalin secara timbal balik dengan baik dan berkelanjutan.

Hasil dari penelitian arkeologi yang dilakukan oleh arkeolog akan bermanfaat jika disebarluaskan untuk semua kalangan. Kalangan yang menjadi sasaran tersebut adalah masyarakat. Masyarakat yang tinggal di sekitar situs arkeologi akan menganggap situs tersebut merupakan bagian dari identitas mereka. Dengan begitu mereka berperan aktif dalam pelestarian, pemanfaatan, dan pelindungan. Yang menjadi problem adalah bagaimana strategi untuk publikasi hasil penelitian arkeologi kepada masyarakat luas yang mudah diterima.


Penyebarluasan Hasil Penelitian untuk Masyarakat

Publikasi hasil penelitian arkeologi kepada masyarakat luas dapat dilakukan dengan membuat film dokumenter. Film dokumenter yang dibuat memuat hasil dari penelitian arkeologi. Penyampaian hasil penelitian dengan bahasa yang mudah dimengerti akan dipahami oleh masyarakat luas. Dalam film dokumenter ditayangkan ilustrasi dari hasil penelitian, misalnya ilustrasi pembangunan candi. Masyarakat awam yang belum mengerti tentang pembangunan candi, akan lebih mudah memahami pembangunan candi dan hasil penelitian arkeologi. Masyarakat awam akan sulit memahami hasil penelitian arkeologi, jika hasil penelitian tersebut berupa jurnal ilmiah yang bersifat akademik dan ilmiah.

Strategi selanjutnya untuk menyebarluaskan hasil penelitian arkeologi kepada masyarakat luas dengan melakukan pameran hasil penelitian arkeologi. Situs arkeologi sebagian besar berada di dekat pemukiman masyarakat. Dengan dilakukan pameran hasil penelitian arkeologi di sekitar situs maupun di luar situs, masyarakat akan memiliki kesadaran terhadap pentingnya keberadaan situs tersebut untuk generasi muda. Diharapkan masyarakat sadar akan pentingya pelindungan dan pelestarian situs arkeologi.

Selain berperan dalam pelindungan dan pelestarian, masyarakat dapat berperan dalam pemanfaatan. Hasil penelitian arkeologi di suatu daerah akan membuat daerah tersebut terkenal, apalagi jika ditemukan tinggalan arkeologi yang monumental. Contohnya Balai Arkeologi Yogyakarta melakukan ekskavasi di Situs Liyangan. Mereka menemukan bangunan candi dan artefak lain. Penemuan tersebut menggemparkan masyarakat di Kabupaten Temanggung pada 2008. Sejak saat itu masyarakat dari berbagai daerah datang ke Situs Liyangan untuk melihat bangunan monumental tersebut. Peluang tersebut dimanfatkan oleh masyarakat Dusun Liyangan untuk mendirikan Desa Wisata berbasis hasil penelitian arkeologi.


Penyebarluasan Hasil Penelitian untuk Kalangan Arkeologi

Penelitian arkeologi yang dilakukan oleh arkeolog dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu arkeologi. Namun, terkadang hasil penelitian yang dilakukan arkeolog tidak disebarluaskan. Biasanya laporan hasil penelitian hanya disimpan di perpustakaan tertentu. Hal tersebut membuat kalangan arkeologi (dosen, pelestari, mahasiswa, dan lain-lain) akan kesulitan untuk mengakses hasil penelitian tersebut. Seharusnya hasil penelitian tersebut dapat diakses secara mudah. Sebagai contoh hasil penelitian yang dilakukan oleh kalangan arkeologi diunggah di suatu laman yang khusus memuat laporan hasil penelitian.

Saat ini laporan hasil penelitian arkeologi sebagian disimpan di perpustakaan atau instansi arkeologi tertentu. Jangan heran kalau arkeolog kesulitan mencari riwayat penelitian terdahulu. Jika semua hasil penelitian arkeologi yang dilakukan arkeolog diunggah dalam suatu laman, akan memudahkan kalangan arkeologi untuk mengakses hasil penelitian. Jika hasil penelitian tersebut sudah dicetak menjadi buku, maka buku tersebut seharusnya dapat diakses dan diperoleh secara mudah untuk kalangan arkeologi yang membutuhkan. Hal tersebut akan semakin membuat kalangan arkeologi mengetahui hasil-hasil penelitian terbaru dan perkembangan ilmu arkeologi di Indonesia.


Pentingnya Publikasi

Hasil penelitian arkeologi seharusnya dapat diakses oleh semua kalangan. Baik kalangan arkeologi maupun di luar arkeologi (masyarakat awam) dapat merasakan manfaat dari hasil penelitian arkeologi. Untuk kalangan di luar arkeologi (masyarakat awam) publikasi hasil penelitian arkeologi dapat melalui film dokumenter dan pameran hasil penelitian. Bahasa yang mudah dan ilustrasi yang digunakan untuk publikasi, akan membuat masyarakat paham terhadap hasil penelitian arkeologi. Untuk kalangan arkeologi, hasil penelitian dapat diunggah secara mudah di suatu laman, sehingga kalangan arkeologi dapat dengan mudah mengakses hasil penelitian tersebut. Pentingnya publikasi akan membuat ilmu arkeologi di Indonesia semakin berkembang.


Daftar Pustaka

  • Tanudirjo, Daud Aris. 2013. “Arkeologi dan Masyarakat”. Dalam Arkeologi dan Publik. Editor Sumijati Atmosudiro dan Tjahjono Prasodjo. Yogyakarta: Kepel Press.

**********

 Penulis: Naufal Raffi Arrazaq, Mahasiswa Departemen Arkeologi UGM


Tinggalkan komentar

Kategori