Oleh: hurahura | 15 April 2015

NIIS Hancurkan Situs Kota Kuno Nimrud

Kelompok milisi Negara Islam di Irak dan Suriah kembali merilis rekaman video aksi perusakan dan penghancuran situs-situs bersejarah warisan dunia. Mengutip BBC, Minggu (12/4), dalam rekaman video yang diunggah ke dunia maya itu, tampak sejumlah milisi NIIS kali ini beraksi menghancurkan kota kuno Nimrud.

Rekaman itu menggambarkan aksi perusakan dan penghancuran dilakukan dengan menggunakan alat berat, seperti buldoser, dan bahkan bahan peledak.

Mereka menyerang Nimrud dan sejumlah situs kuno bersejarah lain di wilayah Irak sebagai bagian dari upaya yang mereka sebut memerangi sesembahan selain Tuhan.

Pada Maret lalu, Menteri Pariwisata Irak mengatakan, kelompok NIIS, dengan menggunakan alat-alat berat, menghancurkan situs reruntuhan kuno bersejarah Assiria.

Kota kuno Nimrud ditemukan dan didirikan pada abad ke-13 sebelum Masehi. Kota itu berada sekitar 30 kilometer tenggara kota Mosul.

Sejak Juni lalu, NIIS berhasil menguasai kota Mosul dan wilayah sekitarnya.

Dalam tayangan video itu, sejumlah milisi tampak memotong dan menghancurkan artefak yang ada dengan peralatan listrik. Mereka kemudian menanamkan sejumlah bahan peledak, yang saat diledakkan menimbulkan ledakan besar sehingga meratakan situs kuno bersejarah itu.

Harta berharga peninggalan kota kuno bersejarah Nimrud diketahui banyak yang tersimpan di museum-museum di luar negeri. Akan tetapi, sejumlah besar patung besar dewa bertubuh hewan, berkepala manusia, dan bersayap (lamassu) masih tersimpan di situs-situs aslinya.

Sementara itu, kawasan yang saat ini dikuasai kelompok NIIS memiliki sedikitnya 1.800 dari total 12.000 situs arkeologi terdaftar.

Aksi penghancuran juga dilakukan dan semakin marak terjadi setelah milisi NIIS dilaporkan membakar Perpustakaan Mosul yang menyimpan 8.000 manuskrip kuno.


Penghancuran di Hatra

Seperti diwartakan sebelumnya, NIIS pekan lalu merilis video aksi serupa yang mereka lakukan pada artefak dari situs kota kuno di kota Hatra, Irak. Dalam rekaman itu, sejumlah anggota kelompok milisi NIIS tampak menggunakan senjata, palu godam, dan gergaji listrik untuk menghancurkan patung-patung dan ukiran batu bernilai sejarah tinggi.

Aksi perusakan dan penghancuran itu juga telah dikonfirmasi Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sejak sebulan lalu.

Rekaman video perusakan situs Hatra dirilis pada 3 April, sehari setelah NIIS kalah dalam peperangan di Tikrit melawan militer pemerintah dan pasukan sekutu.

“Sebuah organisasi menyebut kami melakukan kejahatan perang hanya lantaran merusak barang-barang antik seperti ini. Jadi, kami akan terus melakukannya,” ujar anggota NIIS. (AFP/DWA)

(Sumber: Kompas, Senin, 13 April 2015)


Tinggalkan komentar

Kategori