Oleh: hurahura | 19 Oktober 2010

Warga Pagaralam Temukan Megalit Kursi Batu

seputar-indonesia.com, Selasa, 19 Oktober 2010 – Warga Dusun Talangkubangan, Kelurahan Kancediwe, Kecamatan Dempo Selatan,Kota Pagaralam, kembali menemukan megalit kursi batu yang diperkirakan berumur ribuan tahun kemarin.

Penemuan benda tersebut berada di air terjun tujuh putri yang berjarak sekitar dua kilometer dari Dusun Talangkubangan,Kecamatan Dempo Selatan. Megalit ini juga tampak, seperti kursi sofa makan berada di tengah kebun yang dikelilingi batu gunung. Ali, 45, penemu megalit yang juga pemilik kebun kopi mengatakan, di lokasi penemuan banyak ditumbuhi tanaman kopi sehingga baru ditemukan satu kursi.

“Lokasi penemuan megalit ini berjarak dua kilometer dari Dusun Talangkubangan atau satu jam berjalan kaki menelusuri tebing dan kebun kopi,”ungkapnya. Menurut dia, kursi batu itu berukuran 50cmx50cm dan tinggi 50 cm serta lebar 50 cm. Batu ini dianggap keramat dan sering muncul putri cantik saat hujan yang disertai sinar matahari, bahkan warga Talang juga sering bermimpi didatangi putri “Trimurti”.

“Selain sudah menjadi cerita turun-temurun pemberian nama “Trimurti” karena sudah banyak yang bermimpi didatangi putri dengan mengaku nama itu sehingga masyarakat sekitar memberi nama itu,”ungkapnya. Lebih lanjut katanya, di lokasi saat ini belum pernah ada pihak terkait yang datang untuk melakukan pemeriksaan atau penelitian sehingga terkesan kurang terawat. Warga juga takut karena sering muncul putri cantik di sekitar daerah itu.

“Kami tidak tahu apa kursi ini sengaja dibuat tangan manusia zaman dahulu atau hanya gejala alam.Tapi banyak kejadian aneh bila batu itu dipindahkan atau digeser, ”ungkapnya. Balai Arkeologi Palembang Kristantina Indriastuti mengatakan, penemuan itu masih perlu ditindak lanjuti untuk membuktikan apa sebenarnya batu itu megalit atau bukan. “Untuk memastikan zaman dan apa jenis megalit kursi batu itu perlu dilakukan penelitian lagi.

Namun, kalau melihat dari bentuk tentunya megalit itu sudah berumur ribuan tahun sehingga kita harapkan masyarakat dapat terus menjaganya dengan baik,” ujarnya. Kepala Dinas Pariwisata Seni Budaya Pagaralam Syafrudin mengatakan, sebagian besar aset wisata masih banyak yang diklaim warga.“Pemerintah juga kesulitan untuk merehab dan membangun semua fasilitas wisata termasuk di daerah yang jauh dari pusat kota,” katanya.

Menurut Syafrudin hingga saat ini di Pagaralam sudah ditemukan ribuan megalitik dan ratusan objek wisata alam lainnya yang tersebar hampir di setiap daerah. Namun, untuk penemuan megalitik saat ini Dinas Pariwisata sudah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan pendataan. ”Saya optimis dari ribuan megalitik yang sudah ditemukan masih banyak lagi penemuan jenis arca lainnya yang belum sempat tergali terutama pada daerahdaerah pelosok desa terpencil,” ungkapnya. (m marzuki)


Tinggalkan komentar

Kategori