Oleh: hurahura | 11 Februari 2011

Apa yang Meruntuhkan Tembok Pompeii?

KOMPAS – Minggu, 6 Feb 2011 – Tanda-tanda awal bencana terhadap situs kuno Pompeii di Italia terjadi ketika Rumah Gladiator runtuh pada bulan November 2010. Rumah tersebut, yang dikenal sebagai “Scholai Armaturarium”, adalah tempat para gladiator di zaman Romawi berlatih sambil menanti nasib mereka di gelanggang terbuka Pompeii.

Sejumlah pihak menyebut curah hujan yang sangat lebat yang menghunjam wilayah itu sebagai penyebab runtuhnya Rumah Gladiator. Namun, tak sedikit yang meyakini, keruntuhan itu akibat kurangnya perhatian Pemerintah Italia terhadap warisan budaya tersebut. Ketika tembok-tembok di situs kota kuno Pompeii mulai runtuh, terungkaplah krisis besar yang mengancam salah satu situs sejarah yang paling populer di dunia tersebut.

Presiden Italia Giorgio Napolitano menggambarkan situasi di Pompeii sebagai “hal yang sangat memalukan” bagi Italia. Tim penyidik dari UNESCO telah mengunjungi situs kuno tersebut-yang ditetapkan sebagai situs warisan dunia tahun 1997-untuk meneliti kerusakan yang ada. Mereka akan menyusun sejumlah usulan untuk melindungi situs sekaligus membantu otoritas Italia menyusun langkah-langkah terencana untuk restorasi.

Ketika Gunung Vesuvius yang terletak di dekat kota Pompeii meletus tahun 79 (setelah Masehi), kota Pompeii beserta sekitar 20.000 penduduknya terkubur lava, batu, dan abu. Kota tersebut terkubur sekitar 1.500 tahun, sampai kemudian arsitek Italia, Domenico Fontana, menyingkap sedikit demi sedikit situs kota kuno tersebut.

Ekskavasi besar-besaran baru dimulai tahun 1700-an, dan sejak itu Pompeii menjadi situs arkeologi yang penting di dunia. Informasi mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat Romawi kuno terungkap berkat reruntuhan Pompeii, yang “membeku” di bawah timbunan abu vulkanik.


Tinggalkan komentar

Kategori