Oleh: hurahura | 23 September 2011

Percandian Muara Jambi Ditetapkan Sebagai Kawasan Wisata Sejarah Terpadu

Presiden SBY menandatangani prasasti penetapan percandian Muara Jambi sebagai Kawasan Wisata Terpadu, di Muaro Jambi, Kamis (22/9) siang. (foto: abror/presidensby.info)

presidenri.go.id, Kamis, 22 September 2011 – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono menetapan percandian Muara Jambi sebagai Kawasan Wisata Sejarah Terpadu, Kamis (22/9) pagi. Dengan menandatangani prasati dan melepaskan 2000 ekor burung kutilang, Presiden mensahkan kompleks percandian yang miliki luas 12 km persegi dan memiliki sekitar 50 candi peninggalan sejarah Budha tersebut.

Sejauh ini baru 12 candi yang dipugar. Pemerintah Provinsi Jambi, kata Gubernur Hasan Basri Agus, secara bertahap terus mengembangkan situs percandian Muara Jambi dan kawasan sekitarnya. “Dilakukan dengan suatu sistem regulasi terpadu, seperti tertuang dalam masterplan kawasan Cagar Kebudayaan Muaro Jambi,” ujar Hasan Basri dalam sambutannya.

Dalam sambutannya, Menbudpar Jero Wacik mengatakan bahwa saat ini kompleks percandian Muaro Jambi sudah terdaftar di Unesco dan sedang dikaji oleh 114 komite lembaga di bawah PBB tersebut. Namun, Jero Wacik meyakini percandian Muaro Jambi akan menemani Candi Borobudur dan Prambanan yang sudah diakui sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.

Presiden SBY sendiri dalam sambutannya mengatakan, selain harus merasa bangga bahwa Indonesia memiliki sejarah dan peradaban yang luhur di waktu yang lampau, saat ini bangsa juga harus memiliki keyakinan diri agar bisa membangun peradaban yang lebih maju, unggul, dan mulia. “Jalan ke arah itu terbuka lebar kalau kita sungguh berketetapan hati, berfikir cerdas, dan bekerja keras untuk bersama membangun negeri serta peradaban yang betul-betul maju dan unggul,” ujar Presiden SBY.

Dengan ditetapkannya percandian Muaro Jambi menjadi kawasan sejarah pariwisata terpadu, Kepala Negara berharap menjadi peluang bagi Jambi untuk mengembangkan kepariwisataan dan ekonomi lokal. “Saya kagum dan melihat indah kawasan ini, kalau ditata dengan baik, dengan prakasa dan inisiatif yang baik, melibatkan para ahli dan mengajak masyarakat luas, maka insya Allah tempat ini akan menjadi kawasan wisata sejarah yang memiliki prospek yang baik di masa depan,” Presiden menjelaskan.

Usai meresmikan, Presiden menanam pohon Bodhi tidak jauh di sekitar kompleks candi, sementara Ibu Ani menanam pohon Sala di sebelahnya. Sebelumnya, SBY menyaksikan pernyerahan bantuan oleh jajaran pemerintah pusat kepada masyarakat Jambi, diantaranya empat unit kapal 30 GT oleh Menteri kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dan kebun bibit rakyat oleh Menhut Zulkifli Hasan.

Turut hadir dalam acara ini Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi, Mendiknas Muhammad Nuh, Menkop dan UKM Syarief Hasan, Menpora Andi Alifian Mallarangeng. (dit)

Candi Tinggi (jambitemple.blogspot.com)


Tinggalkan komentar

Kategori