Oleh: hurahura | 11 Desember 2011

Buku Baru: Catuspatha Arkeologi Majapahit dan 9 Ciri Negatif Manusia Indonesia

ISBN: 978-979-3258-93-5
PENULIS: Agus Aris Munandar
PENERBIT: WEDATAMA WIDYA SASTRA
Tahun Terbit: 2011
Jumlah Halaman: 324 Halaman
Bahasa: Indonesia
Cover: Soft Cover
Bonus: Pembatas Buku
BERAT: 0.40 Kg

Catuspatha Arkeologi Majapahit memuat artefak arkeologis, meliputi candi, arca, relief, prasasti, bangunan hunian, sejak abad ke-8 hingga abad ke-15, sejak zaman klasik tua hingga zaman klasik muda, sejak Mataram kuna hingga bermuara ke zaman Majapahit. Analisis meliputi fungsi, arsitektur, ragam hias, kisahan (cerita). Ciri-ciri, keistimewaan/kekhasan, dan berbagai hal yang berkenaan dengan objek penelitian. Analisis tidak saja berdasarkan bukti-bukti arkeologis dan keterkaitan lingkungan alam, namun yang senafas dengan objek penelitiaan.

Salah satu pembicaraan menonjol dalam buku ini adalah menyandingkan candi-candi Hindu dengan candi-candi Buddha untuk membuat telaah mengenai perbedaan dan persamaan, baik mengenai arsitektur, arca, ragam hias maupun fungsinya dalam masyarakat pada masanya. Buku ini bukan hanya penting bagi arkeolog, baik peneliti, pengajar, maupun mahasiswa, namun juga penting bagi ara pemerhati kebudayaan masa lalu untuk memahami kekayaan dan kearifan lokal.

ISBN: 978-602-98257-6-3
PENULIS: Ali Akbar
PENERBIT: PENAKU
Tahun Terbit: 2011
Jumlah Halaman: 200 Halaman
Bahasa: Indonesia
Cover: Soft Cover
Bonus: Pembatas Buku
BERAT: 0.25 Kg

Seorang cendekiawan terkenal Indonesia, Mochtar Lubis, pada 1977 menyampaikan pidato tentang manusia Indonesia. Ia menyebut beberapa ciri, misalnya munafik atau hipokrit, feodal, mistis, dan malas-malasan! Pro kontra dan perdebatan panas segera bermunculan. Benarkah ciri manusia Indonesia seperti itu? Setelah lebih dari 30 tahun berlalu, Dr. Ali Akbar mencoba menjawab pertanyaan tersebut di atas. Buku ini disusun berdasarkan hasil penelitian selama 10 tahun terakhir. Adakah perubahan ciri-ciri manusia Indonesia? Adakah ciri-ciri yang dulu tidak disebut oleh Mochtar Lubis? Adakah yang menjadi ciri kita juga? Semua pertanyaan itu tertuang dalam buku ini dan dikupas dalam berbagai perspektif, khususnya dari bidang sosial budaya, serta disajikan dengan bahasa yang ringan dan sederhana, bahkan terkadang menggelitik.

Buku ini patut dibaca oleh pemerhati sosial budaya, pejuang kemanusiaan, kalangan akademis, politisi, dan pengambil kebijakan negeri, serta setiap pribadi manusia Indonesia.


Tinggalkan komentar

Kategori