Oleh: hurahura | 26 April 2011

Pameran Akulturasi Budaya China-Indonesia

Sekjen Kemenbudpar Wardiyatmo membuka pameran ‘Color of Uniqueness’ di Museum Nasional Jakarta, Senin (25/4). Pameran ini merupakan kerja sama Museum Nasional Indonesia dengan Guangxi Museum of Nationalities China. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan akan beragamnya khasanah budaya bangsa Indonesia, yang pada aspek tertentu diperkaya unsur-unsur budaya Tionghoa sebagai wujud dari proses akulturasi masa lampau.

Wardiyatmo selanjutnya mengatakan tujuan penyelenggaraan pameran kali ini menyebarluaskan informasi tentang keragaman dan kekayaan budaya Indonesia. Selain itu untuk meningkatkan jalinan kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dan China yang dalam beberapa aspek tertentu memiliki kesamaan unsur-unsur budaya.

“Kecintaan akan museum di hatiku harus mengena. Untuk itu pameran persahabatan dua negara Indonesia-China perlu dipamerkan untuk mengangkat warisan budaya yang unik dan penuh warna. Tinggalan masa lampau baik yang bersifat budaya benda (tangible) maupun budaya non bendawi (intangible), menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah menyerap budaya luar secara arif dan bijaksana,” katanya.

Pameran ini digelar di dua negara, yakni Indonesia dari 25 April-31 Mei 2011, sedangkan di China dari 1 Juli-1 November 2011. Diharapkan dengan adanya pameran tersebut, masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dapat lebih menghargai, mencintai dan bangga atas kekayaan budayanya.

Kepala Museum Nasional Retno S. Sulistyaningsih menuturkan pameran tersebut diharapkan dapat memberi gambaran pada masyarakat umum tentang masuknya bangsa China di wilayah Nusantara. Selain itu juga menjelaskan peninggalan arkeologis dari masa prasejarah hingga masa klasik yang mengandung unsur-unsur budaya China yang ditemukan di Indonesia.

“Akulturasi China dalam budaya di Indonesia terdapat pada kain atau tekstil tradisional Nusantara khususnya batik pesisir, seni kriya, arsitektur, seni ukir, seni pertunjukkan dan keramik China, serta unsur budaya China yang mewarnai kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Pameran menampilkan sekitar 200 buah koleksi. Dari Museum Nasional 106 koleksi, Guangxi Museum of Nationalities China 92 koleksi, dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan dua koleksi.


Foto-foto Materi Pameran:

Kain

Seni kriya

Wayang potehi

Alat musik


Tinggalkan komentar

Kategori