Oleh: hurahura | 6 April 2012

Fotografi di Batavia (1)

Warta Kota, Rabu, 4 April 2012 – Salah satu negara yang termasuk paling awal menerima kehadiran teknologi fotografi adalah Hindia Belanda, yakni pada 1841. Di Batavia sendiri fotografi berkembang pada 1857, dipelopori dua fotografer muda kelahiran Inggris bernama Walter Bentley Woodbury dan James Page. Mereka membuka usaha di Weltevreden, di rumah milik Nyonya Bain, seorang wanita Skotlandia. Sebelum membuka studio foto, mereka telah menerima reaksi positif. Terlebih setelah foto mereka dimuat dalam koran berbahasa Belanda, Java Bode, edisi 23 Mei 1857.

Di koran Java Bode pula, mereka sering beriklan. Para pelanggan “Woodbury & Page” adalah pejabat dan pembesar negara, boleh dibilang kelas menengah Eropa. Konsul Amerika juga sering dibuatkan foto di sini. Sebagai fotografer komersial pertama, nama “Woodbury & Page” cepat terkenal. Untuk meningkatkan usahanya, mereka membeli peralatan fotografi baru di Kalkutta dan Australia.

Ketika itu fotografi merupakan barang mahal. Akibatnya masyarakat awam jarang memakai jasa “Woodbury & Page”. Dalam iklannya di koran Java Bode edisi Juli 1857, satu kali potret dikenakan biaya minimal 20 guilder atau rupee (1,14 poundsterling), tergantung ukuran foto. Biaya paling mahal adalah 120 guilder atau rupee (10 poundsterling). Itu dianggap harga untuk menjalin hubungan sosial.

Beberapa foto dibuat dengan kamera binokuler khusus, untuk menghasilkan foto stereo. Karena usaha fotografi maju, Walter mendatangkan adiknya, Henry James Woodbury, dari Inggris. Bosan di Batavia, Walter Woodbury berkeliling Jawa. Dia banyak menghasilkan foto bertema kehidupan sosial dan bangunan, antara lain keluarga Pangeran Buleleng, reruntuhan Candi Borobudur, dan beberapa keraton.

Pada 1860 James Page pulang ke Inggris untuk mendalami seni proses fotografi. Sepeninggal Page, pada 18 Maret 1861, Walter Woodbury membuka studio foto di Batavia dengan nama “Photographisch Atelier van Walter Woodbury” atau populer disebut “Atelier Woodbury”. Lokasinya di Gang Secretarie, di sebelah Hotel der Nederlanden, yang sekarang telah dirobohkan dan menjadi Gedung Bina Graha.

Usaha fotografi semakin mendatangkan kemakmuran bagi Woodbury bersaudara. Penghasilan mereka dari usaha itu diperkirakan ratusan guilder sebulan. Sebagai gambaran, harga beras saat itu adalah 5 guilder per picol (1 picol = 62 kilogram). Selain jasa potret, Walter menjual album fotografi yang berjudul Gezigten van Batavia atau View of Batavia yang merupakan foto topografis pertama. Juga menjual perlengkapan fotografi dan semacam kartupos bergambar. (Djulianto Susantio, pemerhati sejarah dan budaya)


Tinggalkan komentar

Kategori