Oleh: hurahura | 25 Januari 2012

Misteri Piramida Tiongkok Kuno

Foto “Piramida putih“ (makam Kaisar Wudi dari Dinasti Han) yang diambil tidak lama setelah akhir Perang Dunia II oleh seorang pilot AS, James Gaussman. (PUBLIC DOMAIN)

epochtimes.co.id, Sabtu, 12 November 2011 – Orang-orang Mesir kuno telah mengetahui bahwa di dalam piramida, daging bisa awet lebih lama dan kristal-kristal metal bisa lebih murni. Lantas, apa yang diketahui oleh orang Tiongkok kuno?

Piramida-piramida di Tiongkok memang banyak yang tidak dikenal, karena kebanyakan telah berada dalam keadaan rusak. Namun, pada suatu kebetulan, pilot AS, James Gaussman menemukan reruntuhan suatu bentuk yang luar biasa besar pada akhir perang dunia kedua. Pesawatnya mogok ketika ia dalam penerbangan kembali ke pangkalan dari suatu dukungan bagi tentara Tiongkok di Asam, India. Ketika terbang pada ketinggian rendah di atas Kota Xi An, Gaussman sangat terkejut ketika ia melihat dari kejauhan sebuah piramida raksasa.

Sang pilot mengambil foto pada kesempatan berharga ini yang kemudian dilampirkan pada suatu laporan kepada pejabat pemerintah AS. Pada 1947, seorang pilot lain ingin mencari tahu mengenai legenda piramida “putih besar” Tiongkok misterius, dan mendekati wilayah yang digaris-besarkan oleh Gausman tersebut. Ia menerka, bangunan ajaib kuno ini berketinggian 450 meter, sedangkan dibandingkan dengan besarnya piramida di Gizah-Mesir yang diukur dari alas hingga titik puncak, hanya berketinggian 150 meter saja.

Pada awalnya piramida yang penuh rahasia ini merupakan rahasia yang dijaga ketat oleh otoritas Tiongkok dan tersembunyi untuk penyelidik international. Namun, meski dengan keterbatasan ini, peneliti Jerman, Hartwig Hausdorf mencoba membuat film dan mengambil foto dari reruntuhan kuno raksasa tersebut.

Meskipun Hausdorf berhasil menghindari militer Tiongkok yang menjaga wilayah udara di atas gurun Xi An dengan ketat, namun ia tidak bisa menemukan piramida yang difoto oleh Gaussman itu. Walaupun demikian Hausdorf membangkitkan perhatian pada harta karun kuno ini dalam bukunya yang terbit pada 1994: “Piramida Putih“, dimana bentuk-bentuk piramida lain yang ditemukan di daerah tersebut juga dimuat didalam bukunya dengan mendetail.


Penyingkapan

Pada 2000 diumumkan oleh RRT bahwa di daerah Shanxi sebelah utara dari Xi An terdapat sekitar 400 piramida. Karena mereka lebih kecil dari pada “Piramida Putih Besar“ yang legendaris, maka sisa-sisa antik ini hanya digolongkan sebagai “bukit makam“. Memang beberapa dari bangunan tersebut digunakan sebagai makam, tetapi terdapat pula petunjuk-petunjuk yang menurut Hausdorf, piramida-piramida Tiongkok awal digunakan sebagai tujuan rahasia.

Tetapi berapakah umur mereka? Banyak piramida bisa digolongkan ke dinasti yang berbeda-beda, sedangkan untuk yang lainnya diperkirakan jauh lebih tua. Pada analisa gambar dari udara yang gambarnya diambil di atas piramida sebelah timur dari Xi An, Graham Hancock, peneliti peradaban kuno menyatakan bahwa tata letak mereka mirip dengan konstelasi Gemini. Menurut analisa komputer diakui bahwa pengaturan tersebut sesuai dengan konstelasi Gemini – tetapi bukan seperti pengaturan sekarang, melainkan seperti pada 10.500 tahun yang lalu.

Sebagian besar dari piramida kemudian digolongkan ke Dinasti Xia Timur (1032-1227 SM) dan telah berada dalam kondisi yang sangat buruk. Banyak dari mereka yang retak dalam dan berada dalam bahaya runtuh total. Makam-makam bangsawan tua yang berada dalam bahaya musnah ini diakui oleh direktur otoritas makam, Dai Wenzhen dalam sebuah artikel di kantor berita RRT, Xinhua. Menurut Dai, kebanyakan makam dari Dinasti Xia yang berada di daerah Ningxia juga bermasalah serupa, hanya bisa dicatat sebagai “reruntuhan“. Menurut Xinhua diperlukan biaya hingga 1,25 juta dollar AS (sekitar 10 miliar rupiah) untuk restorasi makam. Tetapi jumlah ini hanya cukup untuk membatasi kerusakan lebih lanjut.

Sementara di Ningxia, 207 makam dan sembilan mausoleum (monumen makam) hampir tidak bertahan dengan berjalannya waktu. Sedangkan piramida-piramida tidak terkenal yang terdapat di Provinsi Shanxi lebih stabil dan mengesankan. Menurut pendapat beberapa pakar, mayoritas dari 400 bangunan di Shanxi dibangun selama dinasti dari Kaisar tiran Qin Shihuang (259-210 SM). Sisa-sisa kekaisaran diletakkan di dekat peristirahatan terakhir dari Qin.


Teka-Teki Piramida Qin Shihuang

Kaisar Qin Shihuang terkenal karena pencariannya terhadap hidup abadi secara obsesif. Usahanya untuk menjadi terkenal telah menyebabkan terciptanya salah satu karya seni yang paling mengejutkan sekaligus digemari di planet kita: “Tentara Terakota“ yang mengesankan.

Barisan prajurit dan kuda serta kereta memanjang sekitar 1,5 kilometer dan mewakili pasukannya yang besar. Kesesuaian detail dari patung-patung itu sangatlah indah dan tidak ada satupun yang sama antara patung yang satu dengan yang lain. Banyak yang memercayai bahwa untuk setiap patung, digunakan seorang model hidup.

Peninggalan dari kaisar tiran ini telah menarik perhatian dunia sejak penemuannya pada 1978. Tetapi sampai sekarang hanya terdapat dugaan tentang harta karun yang disembunyikan di dalam makam piramidanya. Menurut dokumen-dokumen Tiongkok kuno yang membantu akeolog-arkeolog untuk menemukan tentara terakota, Kaisar Qin mencoba melengkapi piramida bawah tanahnya dengan tiruan yang tepat dari peta geografis wilayah Tiongkok. Teks-teks menuliskan bagaimana lengkungan ruangan besar disulam dengan tembaga dan dihias dengan batu-batu permata yang menggambarkan bintang-bintang di cakrawala. Juga terdapat sungai tiruan artistik Tiongkok yang di dalamnya diisi dengan air raksa. Penelitian ilmiah membuktikan adanya peningkatan konsentrasi dari logam cair ini di atas permukaan tanah.

Saat ini piramida Kaisar Qin berketinggian hampir 75 meter, padahal ketika dibangun pada 2.200 tahun yang lalu menurut dugaan piramida ini mencapai 115 meter. Lebar alasnya dari timur ke barat adalah 344 meter dan panjangnya dari selatan ke utara 350 meter. Kaisar Qin menggunakan ketelitian besar untuk mempersulit memasuki peristirahatannya yang terakhir dengan menutup piramidanya dengan tanah dan tumbuh-tumbuhan dan memblokir semua jalan masuk menuju ruang utama. Hingga kini, tidak ada satu ekspedisi pun yang berhasil menemukan harta yang tak terhitung yang menurut legenda tersembunyi di bangunan penuh rahasia ini.

Meskipun beberapa piramida-piramida kecil sekarang telah menjadi museum dan terbuka untuk umum, banyak di daerah-daerah lain, dimana ditemukan piramida-piramida, masih merupakan daerah terlarang. Meskipun beberapa dari piramida-piramida ini sudah bisa dilihat pada gambar satelit dan dikatalogkan, tetapi kami masih juga tidak jelas tentang keajaiban ini – sebuah peninggalan misterius dari kebudayaan Tiongkok kuno. (Leonardo Vintiñi / The Epoch Times / hky)


Tinggalkan komentar

Kategori