Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta bersiap memugar sebuah candi perwara atau candi kecil pelengkap di Kompleks Candi Prambanan di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Pemugaran diperkirakan memakan waktu setahun dengan biaya sekitar Rp 1,2 miliar.
”Pemugaran kami mulai pada Februari 2015, sesudah studi kelayakan dan studi teknis,” kata Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta Wahyu Astuti, di Yogyakarta, Rabu (14/1).
Candi Prambanan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 1991. Kompleks candi yang diperkirakan mulai dibangun pada abad IX Masehi itu sebenarnya terdiri atas 240 candi, termasuk 224 candi perwara. Namun, sampai kini, hanya dua candi perwara yang sudah dipugar, sementara 222 candi perwara lain masih berupa tumpukan batu. Pemugaran dua candi perwara dilakukan Pemerintah Belanda sebelum kemerdekaan Indonesia.
Menurut Wahyu, selama ini Pemerintah Indonesia fokus pada pemugaran candi-candi utama di Kompleks Candi Prambanan. Setelah pemugaran candi utama selesai, kini pemerintah bersiap memugar 222 candi perwara secara bertahap. Candi perwara yang dipugar pada tahap pertama adalah sebuah candi kecil di sisi timur kompleks situs itu. Pemugaran merupakan bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan sekaligus menarik kunjungan wisatawan.
Dalam kunjungan ke Candi Prambanan beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan menyinggung pemugaran candi perwara. Kacung berharap Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta mampu memugar candi-candi perwara di Prambanan. ”Sesudah Candi Siwa selesai dipugar, saya yakin pemugaran candi perwara juga bisa dilakukan,” ujarnya. (HRS)
(Sumber: Kompas, Kamis, 15 Januari 2015)
Tinggalkan Balasan