Oleh: hurahura | 20 Maret 2012

Kota Atlantis yang Hilang di Google Earth?

Atlantis? Sebuah screenshot dari Google Earth yang diyakini sebagai Atlantis, Benua yang Hilang. (SCREENSHOOT FROM GOOGLE MAPS)

Di dasar Samudra Atlantik, sekitar 600 mil lepas pantai barat-laut Afrika, dekat Kepulauan Canary, terletak sebuah wilayah yang tampaknya memiliki pola misterius yang ditemukan oleh seorang insinyur penerbangan Inggris saat menggunakan Google Earth versi 5.0 yang muncul pada 2009.

Bernie Bamford mengatakan kepada Daily Telegraph dalam sebuah laporan pada 2009 bahwa garis-garis berpola itu tentunya “buatan manusia,” yang memiliki kemiripan dengan desain kisi persegi Milton Keynes di Inggris.

Fitur yang terletak pada koordinat 31 15’15 .53 N, 24 15’30 .53 W, pada 5.000 meter di bawah permukaan laut ini memiliki ukuran panjang sekitar 160 x 112 km, atau setara dengan ukuran negara bagian Wales, Inggris. Bahkan Bamford juga menemukan lagi adanya garis tambahan lain yang muncul memanjang sejauh 241 km dari Timur fitur itu tadi.

Menurut tabloid Inggris The Sun edisi 2009, Dr Charles Orser, kurator arkeologi sejarah di New York State University mengatakan, fitur-fitur misterius itu bisa jadi merupakan sisa-sisa kota Atlantis yang hilang. Nama kota tersebut muncul pertama kali dalam dialog cerita oleh filsuf Yunani, Plato.

“Lokasi ini merupakan salah satu dari sekian tempat yang paling dicurigai sebagai letaknya Atlantis, seperti yang dijabarkan oleh Plato,” kata Orser pada harian The Sun. “Bahkan jika fitur tadi dianggap sebagai fitur geografis (alami), masih tetap layak diteliti lebih lanjut.”

Menurut gambaran Plato, Atlantis merupakan negara kelautan terkuat yang terletak “di depan Pilar Hercules” – Selat Gibraltar – yang berhasil menaklukkan Eropa Barat dan Afrika sekitar tahun 9.600 SM. Plato juga menggambarkan Atlantis sebagai tanah yang luar biasa kaya serta memiliki keindahan yang memukau dengan luas yang lebih besar dari Libya dan Asia sekalipun kedua tempat tadi digabungkan jadi satu. Namun, setelah gagal dalam menginvasi Athena, Atlantis tenggelam ke dalam laut, diakibatkan oleh gempa bumi dan banjir.

Akan tetapi, Google mengatakan bahwa fitur yang muncul itu bisa saja disebabkan oleh sonar yang memantul dari kapal survei pengumpul informasi.

Menurut harian The Sun edisi 2009, Google mengatakan bahwa “memang benar Google Earth menampilkan banyak fitur-fitur yang mencengangkan, termasuk hutan yang belum pernah dijamah manusia di Mozambik yang merupakan tempat tinggal dari spesies yang belum dikenal sebelumnya, serta sisa-sisa peradaban Romawi kuno.

“Dalam hal ini, apa yang dilihat oleh para users adalah artifak dari proses pengumpulan data. Data bathymetric (permukaan bawah laut) seringkali dikumpulkan melalui kapal yang dilengkapi sonar untuk pengukuran dasar laut. Garis-garis atau fitur itu muncul ketika kapal itu mulai mengumpulkan data.”

Namun Google tidak menjelaskan bagaimana area di antara garis muncul.

“Kenyataannya adalah, adanya titik kosong diantara kedua garis tadi menunjukkan betapa mininya pengetahuan kita akan kelautan dunia,” demikian pernyataan Google. (Belinda Mccalum / The Epoch Times / bdn)

(Sumber: epochtimes.co.id, Rabu, 6 April 2011)


Tanggapan

  1. mantep .

  2. siiiip……….

  3. keren..

  4. wihh mantab


Tinggalkan komentar

Kategori