Oleh: hurahura | 7 Oktober 2010

Batu Prasasti Ditemukan di Rumah Warga

Liputan6.com, Rabu, 6 Oktober 2010 – Sebuah batu prasasti bertuliskan huruf kuno ditemukan di rumah seorang kakek bernama Oong Rusmana (62), warga Cimaung RT 07, RW 07, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/10). Diduga batu itu benda purbalaka.

“Kalau dilihat dari tulisannya, itu memang tulisan kuno yang terdapat dalam batu prasasti,” kata Kasie Kepurbakalaan Disbudpar Jabar Romlah. Batu prasasti tersebut ditemukan di halaman rumah Oong menyatu dengan sebuah pohon.

Pagi tadi ia bersama tim peneliti dari Balai Arkeolog Bandung Drs Lutfi Yondri dan Tim Peneliti Madya di Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung Nandang Rusnandar mengecek langsung batu prasasti tersebut. Menurutnya, batu prasasti tersebut memiliki panjang sekitar 1,8 meter dan terdapat dua baris tulisan huruf kuno.

Berdasarkan penyelidikan sementara Tim Peneliti Madya di Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung, tulisan yang terdapat dalam batu prasasti tersebut jika diartikan ke dalam latin kurang lebih seperti tulisan “”Ung ga l ja ga t, jal ma h dha p”. Artinya seperti “setiap manusia di muka bumi akan mengalami sesuatu”. “Ini semacam prediksi untuk tidak melakukan sesuatu`, tapi ini harus diteliti lebih lanjut,” kata Romlah.

Tulisan dua baris yang terdapat dalam prasasti tersebut sangat rapi dan rata dengan rincian panjang tulisan pertama 15 sentimeter, kedua 20 sentimeter serta tinggi huruf 3,5 sentimeter dan 2,5 sentimeter.(IAN/Ant)

Prasasti Cikapundung (kiriman Kepala Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri)

Arkeologi: Prasasti Masa Sunda Klasik Mulai Diteliti

KOMPAS, Rabu, 6 Okt 2010 – Balai Pelestari Nilai Sejarah dan Tradisi Jawa Barat, Lampung, dan DKI Jakarta serta Balai Arkeologi Bandung meneliti prasasti baru dari masa Sunda klasik yang diperkirakan dari abad ke-11 hingga ke-14 Masehi.

“Temuan ini dinamai Situs Prasasti Cikapundung. Ini menguatkan ide, di sepanjang Sungai Cikapundung telah ada peradaban masyarakat sejak dulu,” ujar Peneliti Madya Balai Pelestari Nilai Sejarah dan Tradisi Jawa Barat, Lampung, dan DKI Jakarta Nandang Rusnandar di
Bandung, Selasa (5/10). Dia mengatakan, situs itu berada di RT 7 RW 7, Kampung Cimaung, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.

Nandang mengatakan, ada tiga kemungkinan tahun pembuatan prasasti itu. Pertama, abad ke-14 hingga ke-15 Masehi. Kedua, abad ke-11 saat Kerajaan Kendan berjaya. Ketiga, dibuat awal abad ke-18 saat ada permulaan kota Bandung menjadi kota modern pada masa kolonial Belanda.

Bentuknya, dua baris ukiran tulisan Sunda kuno berbunyi “Unggal Jagat Jalma Hedap”. Terjemahan bebasnya, “Setiap Zaman Manusia Pasti akan Menghadapi Tantangannya”. Panjang permukaan batu 180 sentimeter, lebar 70 cm, dan tinggi 55 cm. Ia mengatakan, ukuran batu ini lebih besar karena ada bagian yang sudah disemen dan dipakai untuk fondasi rumah.

Peneliti utama Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri, berpendapat, penemuan ini modal penting untuk meneruskan pencarian situs bersejarah masa Sunda klasik (abad ke-4 hingga ke-16 Masehi).

Kepala Seksi Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Romlah berjanji memfasilitasi keinginan masyarakat arkeologi untuk memberi perhatian lebih pada situs ini.(CHE)


Tanggapan

  1. semoga membantu


Tinggalkan komentar

Kategori