KOMPAS, Jumat, 13 April 2012 – Peninggalan bersejarah dari zaman megalitikum di kaki Gunung Dempo, Sumatera Selatan, semakin banyak ditemukan. Dalam setahun, terdapat enam temuan baru di satu kecamatan saja.
Temuan-temuan baru di Kecamatan Dempo Utara, Kabupaten Pagar Alam, tersebut di antaranya arca kepala kerbau, sepasang arca manusia dengan mata melotot, punden berundak dengan pahatan muka manusia yang diduga prasasti atau menhir, serta bilik batu.
Temuan terbaru yang dilaporkan adalah tempayan kubur dari bahan gerabah. Tempayan tersebut ditemukan terkubur di halaman salah satu warga di kedalaman sekitar satu meter.
Peneliti prasejarah Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Kristantina Indriastuti, mengatakan, temuan-temuan baru tersebut akan mulai diteliti Mei. Penelitian diharapkan dapat menambah data mengenai kehidupan prasejarah yang pernah ada di sana.
”Salah satu misteri yang belum terpecahkan adalah kenapa arca- arca manusia di daerah itu mempunyai ciri-ciri wajah ras Austromelanesid atau seperti penduduk asli di Papua. Padahal, masyarakat di daerah itu kebanyakan Melayu yang berasal dari ras mongoloid,” katanya di Palembang, Sumsel, Rabu (11/4).
Dari uji penanggalan karbon, temuan-temuan megalitikum di Pagar Alam tersebut diperkirakan berusia 1.000 tahun atau berasal dari abad ke-10.
Petugas Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Wilayah Kerja Jambi, Sumsel, Bengkulu, dan Babel, Akhmad Rivai mengatakan, laporan temuan di Dempo Utara tersebut telah didata dan diperiksa. (IRE)
Ditulis dalam Arkeologi | Tag: Megalitik, Prasejarah, Sumatera Selatan
MAJALAH ARKEOLOGI INDONESIA 
Tinggalkan komentar