Oleh: hurahura | 1 September 2012

Muatan Kapal Belanda Hilang

KOMPAS, Rabu, 29 Agustus 2012 – Barang-barang berharga muatan kapal Belanda yang karam di wilayah perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, diperkirakan hilang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Barat Komisaris Besar Adi Karya, Selasa (28/8), mengatakan, kasus itu belum bisa diselidiki Polda Sumbar karena belum ada pelimpahan wewenang penyidikan dari penyidik pegawai negeri sipil yang menangani kasus itu.

Koordinator Kelompok Kerja Perlindungan dan Peninggalan Bawah Air Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar Emi Rosman mengatakan, sebelum membuat surat pelimpahan kewenangan kepada kepolisian, pihaknya butuh surat keterangan dari Polda Sumbar.


Penyalahgunaan

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri mengatakan, kasus itu bermula ketika sebagian petugas Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Ikan Pantai Sikakap di Kepulauan Mentawai mengambil sebagian barang muatan kapal tersebut. ”Beberapa orang menyelam, lalu mengambil beberapa barang, pada Juni 2012. Entah untuk keperluan apa,” ujarnya.

Lokasi kapal itu diketahui setelah bencana tsunami meluluhlantakkan sebagian Kepulauan Mentawai, Oktober 2010.

Sebelumnya, peneliti arkeologi maritim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Nia Naelul Hasanah, menuturkan, ada semacam upaya menutupi lokasi kapal karam itu tatkala tim gabungan datang. Menurut Nia, hal itulah yang membuat upaya penyelidikan terhadap benda peninggalan sejarah dalam muatan kapal karam itu tidak bisa dilakukan.

Koordinator Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi BP3 Batusangkar Teguh Hidayat menyatakan, saat ini barang-barang yang sudah diambil dari dalam kapal relatif sulit dilacak keberadaannya. (INK)


Tinggalkan komentar

Kategori