Wartakota.co.id, Kamis, 5 Agustus 2010 – Pemerintah Kabupaten Klaten merasa khawatir rencana pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta akan merusak kawasan situs-situs purbakala yang harus dilestarikan keberadaannya.
Pemkab Klaten dengan Kementerian Pekerjaan Umum telah memetakan dua lokasi alternatif jalur jalan tol, yakni Klaten bagian utara dan selatan, yang ternyata akan melintasi kawasan situs-situs yang dilindungi. Demikian kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klaten, Bambang Sigit, di Klaten, Kamis (5/8).
“Pemkab kini kebingungan untuk memberikan keputusannya, karena dua alternatif rencana proyek tol tersebut akan melintasi keberadaan situs-situs purbakala atau kawasan yang dilindungi,” katanya.
Jika proyek tol melalui jalur utara, jata Sigit, maka akan melintasi situs Candi Ratu Boko dan Candi Sojiwan. Sedangkan di selatan terdapat banyak candi-candi yang masuk di dalam kompleks Candi Prambanan, seperti Candi Sewu, Candi Plaosan Lor, dan Kidul.
“Semua candi itu, kini masih dalam penelitian dan dilindungi sebagai Benda Cagar Budaya (BCB),” katanya.
Rencana tersebut, kata dia, telah tertuang dalam draf Raperda Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang kini sudah dikaji di tingkat provinsi. Dalam draf tersebut berisi di antaranya, pemetaan wilayah jalur Klaten sebelah utara yang akan dilewati proyek, yakni Kecamatan Delanggu, Ceper, Kebonarum, Karangnongko, dan Prambanan. Sedangkan di selatan yakni, Kecamatan Gantiwarno, Wedi, Kalikotes, dan Trucuk.
Selain itu, kata dia, pembebasan tanah untuk proyek tol akan menyedot dana pemerintah yang tidak sedikit.
Kendati demikian, pihaknya menyarankan pembangunan jalur bebas hambatan tersebut paling tepat dapat menggunakan jalan layang. “Jalan layang lebih mudah, karena minim konflik sosial. Bahkan, dapat menghindari kawasan situs purbakala,” katanya.
Sementara Kasi Pelestarian dan Pemanfaatan, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah, Gutomo menjelaskan, keberadaan situs purbakala dilindungi oleh Undang Undang Nomor 5/1992, tentang BCB.
Menurut dia, belum ada sejarahnya candi yang dipindah untuk kepentingan proyek jalan. Proyek jalur tol itu, dapat dibelokan untuk menghindari situs BCB. (Antara/ink)
Ditulis dalam Arkeologi | Tag: Candi, Jawa Tengah, Situs
Smoga segera ketemu jalan / lokasi terbaik. Situs bersejarah tetap lestari dan proyek jalan tol bisa tetap terlaksana.
By: Haryoto on 12 Agustus 2010
at 8:41 pm
ternyata hasil tulisanku byk yg menarik.
By: abdul alim on 18 Oktober 2010
at 9:37 pm