Oleh: hurahura | 29 Mei 2014

Restorasi Lukisan S. Sudjojono

IMG_0002Tahap pembersihan basah pada permukaan lukisan

Jika Anda berkunjung ke Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) akan terlihat di dinding sebuah lukisan berukuran panjang 10 meter dan lebar 3 meter yang diberi judul “Pertempuran Antara Sultan Agung dan Jan Pieterszoon Coen”. Lukisan tersebut merupakan salah satu koleksi paling besar dan adikarya yang dimiliki Museum Sejarah Jakarta. Pelukisnya adalah Sang Maestro S. Sudjojono.

Sebelumnya kondisi lukisan itu rusak di sana-sini akibat usia, suhu udara, kelembaban, dan akumulasi debu. Pada Juli 2008 Balai Konservasi, salah satu UPT (Unit Pelaksana Teknis) di bawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, mulai merestorasi lukisan tersebut terhadap kanvas, bingkai, dan sarana pendukungnya.

Pekerjaan besar-besaran itu melibatkan tenaga ahli dari Heritage Conservation Center Singapore dan tenaga lokal dari Balai Konservasi sendiri. Dibutuhkan waktu lebih dari 40 hari dan tenaga lebih dari 20 orang untuk merampungkan pekerjaan restorasi tersebut.


Ali Sadikin

Lukisan “Pertempuran Antara Sultan Agung dan Jan Pieterszoon Coen” dibuat S. Sudjojono atas pesanan Gubernur DKI Jakarta waktu itu Ali Sadikin tahun 1973. Tujuannya untuk mengabadikan peristiwa penyerangan Sultan Agung Ke Batavia pada 1628 dan 1629. Tahun 1974 lukisan tersebut selesai dikerjakan dan setelah itu dipajang di Museum Sejarah Jakarta. Kerusakan pada lukisan diketahui tahun 2000 ketika seorang keluarga S. Sudjojono mengunjungi museum tersebut.

Restorasi merupakan salah satu kegiatan dalam lingkup tugas Balai Konservasi. Istilah restorasi mengacu pada tindakan perbaikan terhadap koleksi benda cagar budaya atau benda karya seni untuk mengembalikan bagian yang hilang dengan cara menambal dan/atau menyambung sesuai dengan konsep desain yang estetik agar menjadi indah kembali dan mendekati keadaan aslinya.

Menurut Kepala Balai Konservasi Candrian Attahiyyat, berdasarkan survei diketahui terdapat sejumlah kerusakan yang terjadi pada lukisan tersebut, yakni kotor, noda, sobek, retakan pada bagian media cat, pemudaran warna, dan keropos akibat serangga. Setelah direstorasi, kondisi fisik koleksi tersebut menjadi lebih baik, sedap dipandang, dan lebih terjamin keawetannya.

Candrian mengharapkan, koleksi itu akan bisa dinikmati dan dipelajari oleh generasi sekarang dan mendatang. Dengan demikian akan menjadi daya tarik bagi pengunjung Museum Sejarah Jakarta.


Bendera Pusaka

Balai Konservasi didirikan pada tahun 2002. Sebelumnya upaya konservasi dilakukan di Laboratorium Konservasi, lembaga yang didirikan pada 1997. Sejak pendiriannya Balai Konservasi mengemban tugas melaksanakan penelitian, memperbaiki, dan memelihara benda cagar budaya bergerak milik museum-museum di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Beberapa tahun kemudian Balai Konservasi mulai memberikan jasa pelayanan kepada museum-museum lain dan masyarakat umum. Balai Konservasi ibaratnya “rumah sakit” benda cagar budaya. Sayang keberadaan “rumah sakit” seperti ini di Tanah Air kita masih sangat langka.

Menurut staf Balai Konservasi Tri Praptiani Maruto, jenis koleksi yang ditangani meliputi lukisan, tekstil, kertas, buku, kulit, gading, tulang, keramik, logam, batu, dan kayu. Benda cagar budaya yang pernah dikonservasi di sini antara lain bendera pusaka, patung Hermes, meriam Si Jagur, patung Diponegoro, patung Proklamasi, dan wayang Revolusi.

Diketahui banyak benda museum rusak akibat tindakan vandalisme pengunjung. Tangan yang kotor atau berkeringat bisa menyebabkan kerusakan karena asam dari tangan menghasilkan jamur. Begitu pula polusi udara. Menurut Candrian, umumnya staf Balai Konservasi belajar teknik konservasi di Belanda.

Banyak pekerjaan yang berkenaan dengan pelestarian warisan-warisan budaya dan sejarah masa lalu telah dilakukan Balai Konservasi. Semoga upaya Balai Konservasi mencakup pula patung, monumen, dan bangunan kuno yang banyak terdapat di sekitar Jakarta. (Djulianto Susantio)

IMG_0001Potongan lukisan Pertempuran Antara Sultan Agung dan JP Coen


Tinggalkan komentar

Kategori