Oleh: hurahura | 12 November 2010

Terancam Abu Merapi, Candi Borobudur Akan Dibungkus Plastik

Tempointeraktif.com, Kamis, 11 November 2010 – Puluhan stupa dan arca di Candi Borobudur akan dibungkus dengan plastik untuk melindungi dari guyuran hujan abu Merapi. “Ditutup plastik setelah dibersihkan dari abu,” kata Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Nahar Cahyandaru, Kamis (11/11) .

Ada 72 stupa kecil, stupa induk dan arca-arca Budha di Candi Borobudur. Pembungkusan dengan plastik itu merupakan bagian dari upaya pemulihan batu Candi Borobudur setelah berkali-kali terguyur abu Merapi. Hingga Kamis pagi, meski tak selebat sebelumnya, hujan abu vulkanik Merapi masih terus mengguyur sejumlah daerah di Magelang, termasuk Borobudur.

Dia mengatakan langkah pertama sebelum ditutup plastik, tumpukan abu yang menempel di stupa akan dibersihkan secara kering, yakni disapu dengan sapu ijuk atau disedot dengan menggunakan vacum cleaner.

Setelah dianggap cukup bersih, batuan candi disemprot dengan natrium bikarbonat (NaHCO3), cairan kimia sejenis ragi pada proses pembuatan kue. Dengan takaran 1 persen, cairan disemprot ke batu untuk menetralisir keasaman yang ditinggalkan abu pada batu.

Berbeda dengan cara pembersihan sebelumnya, batu tak langsung disemprot dengan air untuk menghilangkan sisa debu. “Tapi langsung ditutup plastik.” Air, kata dia, justru membuat tingkat keasaman pada batu kian tinggi sehingga akan mempercepat proses pelapukan batu.

Penyemprotan candi dengan air baru akan dilakukan jika dinilai Merapi telah kembali normal. Pembungkusan hanya untuk menjaga batu candi yang telah disemprot Natrium agar tak asam lagi. “Setelah Merapi normal, baru disemprot dengan air untuk menghilangkan kotoran di batu,” kata dia.

Selasa (26/10) petang, saat Gunung Merapi pertama kali meletus, Candi Borobudur tak luput dari guyuran abu dengan ketebalan 3 hingga 4 milimeter. Candi pun ditutup sementara untuk memberi kesempatan proses pembersihan. Rabu (3/11) pembersihan dengan cara menyemprot air itu rampung.

Ironisnya, Kamis (4/11) malam keesokan harinya, Merapi kembali menyemburkan abu. Guyuran abu kali ini bahkan lebih hebat dari sebelumnya dan berkali-kali terjadi hingga pekan ini. “Abu menumpuk hingga 2,5 sentimeter,” kata Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Marsis Sutopo.

Marsis mengatakan abu Merapi menjadi ancaman disaster in process (proses kerusakan) bagi Candi Borobudur. Secara fisik, saat ini candi tak rusak akibat hujan abu itu. Namun dengan PH mencapai 4 hingga 5, abu Merapi memiliki tingkat keasaman tinggi. Itu berbahaya bagi candi. Batu terancam keropos jika abu tak segera dibersihkan. “Itu sifat korosif abu Merapi,” kata dia.

ANANG ZAKARIA


Tinggalkan komentar

Kategori