Kompas, Senin, 14 Februari 2011 – Terpaan lahar dingin dari Gunung Merapi mengancam keberadaan Candi Tlatar di Dusun Sengi, Desa Rogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Terkait dengan itu sedang dikaji rencana penyelamatan bangunan kuno tersebut dengan cara memindahkannya ke tempat yang lebih aman dari terpaan lahar dingin.
Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah Tri Hatmadji, Sabtu (12/2) di Kalasan, menyatakan, persiapan pemindahan itu telah dikaji oleh tim dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM), Fakultas Geografi dan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UGM, serta tim dari BP3 Jawa Tengah.
”Kesimpulannya diusulkan pemindahan sementara. Kalau memang lahar dingin dipastikan tidak akan mengancam keberadaan candi, bisa dikembalikan lagi ke tempat semula,” katanya.
Ancaman lahar dingin pada Candi Tlatar ini, menurut Gutomo, Kepala Seksi Pelestari dan Pemanfaatan dari kantor BP3, terjadi setelah cekdam Tlatar jebol oleh banjir lahar dingin beberapa waktu lalu. Jebolnya dam Tringsing yang menyusul kemudian juga berakibat makin parahnya pengikisan areal candi. ”Kalau ini dibiarkan, lama-lama candi bisa roboh,” katanya.
Baik Tri Hatmadji maupun Gutomo menyatakan, meskipun sekeliling wilayah candi sudah di talut, fakta empirik selama ini menunjukkan, talut itu selalu jebol jika terjadi banjir lahar dingin di Kali Pabelan. ”Bahkan, kalau terjadi banjir lahar dingin sekali lagi dalam volume besar dimungkinkan candi akan terbawa hanyut oleh arus,” kata Gutomo.
Pemindahan bangunan kuno terlebih-lebih candi, menurut Gutomo, bukan pekerjaan gampang. Sebab struktur candi harus dibuat seperti keadaan semula. Di samping itu dibutuhkan tenaga-tenaga ahli penyetel batu yang terlatih. Pengalaman pemindahan candi pernah dilakukan pada Candi Selogriyo, juga di Magelang, karena ancaman longsor. (TOP)
Ditulis dalam Arkeologi | Tag: Candi, Yogyakarta
Tinggalkan Balasan