BANTUL, KOMPAS – Museum Purbakala Pleret di Dusun Kedaton, Kelurahan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sedang mengumpulkan benda bersejarah yang tersebar di masyarakat. Museum yang didirikan di situs Kerajaan Mataram Islam itu akan menjadi pusat pengumpulan temuan purbakala di Bantul.
”Benda-benda bernilai sejarah itu perlu segera diselamatkan. Benda-benda itu rentan rusak dan hilang karena aktivitas masyarakat,” kata koordinator lapangan Tim Arkeologi Situs Pleret, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rully, di Bantul, Selasa (8/6).
Menurut Rully, masyarakat umumnya memakai benda purbakala untuk membangun rumah dan tanggul. Sebagian temuan purbakala di Bantul berasal dari zaman Sultan Agung dan Sunan Amangkurat I, yang memimpin Mataram Islam dari Keraton Kerta dan Pleret (1613-1677). Ditemukan pula benda zaman prasejarah dan zaman Hindu-Buddha abad IX dan X. Sekitar abad itu terdapat komunitas Hindu yang bermukim di Bantul.
Saat ini, jumlah koleksi di Museum Purbakala Pleret sekitar 50 buah. Benda purbakala yang ditemukan di Bantul adalah pinjaman dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta.
Koleksi tertua yang dipajang di museum adalah kapak batu zaman prasejarah.
Kepala BP3 Yogyakarta Herni Pramastuti mengatakan, jumlah temuan purbakala di wilayah DI Yogyakarta ribuan. Sebagian besar di antaranya berasal dari zaman klasik atau Hindu-Buddha pada abad IX dan X. (IRE)
(Kompas, Rabu, 9 Juni 2010)
Ditulis dalam Museum | Tag: Yogyakarta
Tinggalkan Balasan